Senin, 18 Februari 2008

Produsen Semen Naikkan Harga

Senin, 18 Feb 2008

SURABAYA - Lonjakan harga bahan baku dan energi memaksa produsen semen mengerek harga jual. Hal itu dilakukan meski pertumbuhan pasar semen diprediksi kurang menggembirakan tahun ini.

Menurut Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono, jika harga semen naik terlalu tinggi, bisa terjadi dua hal. Pertama, penurunan daya beli akibat konsumsi berkurang. Kedua, dikhawatirkan semen impor malah meningkat.

"Sebab, harga semen impor lebih murah. Padahal, harga jual sudah termasuk biaya pengiriman dan bea masuk," ujarnya kemarin (17/2).

Meski begitu, kata dia, produsen semen tetap harus menaikkan harga untuk menyesuaikan naiknya harga bahan baku. Dia mengakui, kenaikan harga semen di tengah lesunya daya beli merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan pertumbuhan pasar tahun ini tidak lebih tinggi ketimbang tahun lalu. "Tahun ini pertumbuhan pasar ditargetkan 7 persen atau sama dengan tahun lalu," ujar mantan dirut PT Semen Gresik Tbk itu.

Kenaikan harga semen diyakini tak akan memicu lonjakan harga rumah. Kontribusi biaya semen hanya sekitar 5 persen dari total biaya pembangunan rumah. Lonjakan harga rumah dipengaruhi kenaikan harga bahan baku lain, seperti baja, kayu, dan besi.

Berdasar riset Trimegah Securities, kenaikan harga semen tahun ini diperkirakan sekitar 7,3 persen. Itu dipicu tingginya permintaan dan kelangkaan pasokan di luar Jawa, terutama Sumatera.

Corporate Secretary PT Semen Gresik Saifuddin Zuhri mengatakan, pihaknya menaikkan harga jual sejak Januari lalu sebesar 3,3 persen dari semula Rp 39.950-Rp 41 ribu untuk kemasan 50 kg. Hal itu dilakukan karena kenaikan harga batu bara sebesar 25-30 persen dan kertas packaging impor sebesar 15 persen. "Operasional pabrik berlangsung 24 jam sehingga kami juga terbebani biaya beban puncak PLN," ungkapnya.

Menurut dia, kenaikan harga tidak bisa dihindari lagi meski daya beli masih lesu. Tetapi, perusahaan pelat merah itu tak khawatir pasarnya akan menyusut karena hal itu juga dilakukan produsen semen lain.

Direktur Keuangan PT Indocement Prakarsa Tbk Christian Kartawijaja menyebut, hingga minggu ini pihaknya masih belum menaikkan harga jual. Tetapi, pihaknya akan mengikuti pasar. "Penyesuaian harga mengikuti suplai dan demand," ujarnya.

Dikutip dari JawaPos, tanggal 18 Februari 2008.



Tidak ada komentar:

Template - 2008